RIMANEWS - Ketua Umum Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah Saleh
Partaonan Daulay mengatakan pemerintah perlu meningkatkan pemberian
beasiswa kepada staf pengajar dan mahasiswa berprestasi untuk mendapat
pendidikan lanjutan ke universitas-universitas terkemuka di negara lain
"Pemerintah tidak boleh ragu menghabiskan anggaran untuk beasiswa.
Sebab, pemberian beasiswa adalah investasi jangka panjang yang diyakini
akan berhasil dalam waktu singkat," kata Saleh Partaonan Daulay
dihubungi di Jakarta, Jumat (2/5).
Menurut Saleh, dengan memberikan kesempatan staf pengajar dan
mahasiswa belajar pendidikan lanjutan di negara lain, ilmu yang mereka
dapatkan dapat diterapkan di Indonesia setelah mereka kembali.
Hal semacam itu, kata Saleh, sudah dilakukan beberapa negara seperti negara tetangga Indonesia.
"Kalau negara tetangga bisa, mengapa kita tidak bisa?" tanyanya.
Menurut Saleh, kebijakan nasional di bidang pendidikan yang
mengalokasikan anggaran 20 persen dari APBN belum berbanding lurus
dengan kualitas.
"Harus diakui bila dibandingkan dengan negara lain, pendidikan kita
masih tertinggal, tidak usah melihat negara-negara maju, dengan negara
tetangga saja pendidikan kita masih di belakang," tuturnya.
Saleh mengatakan anggaran pendidikan yang dialokasikan dalam APBN
masih lebih banyak digunakan untuk membiayai rutinitas penyelenggaraan
pendidikan. Belum terlihat adanya inovasi-inovasi baru dalam pengelolaan
pendidikan.
"Padahal, pendidikan adalah aset besar untuk mempercepat pembangunan di masa depan," ujarnya.
Pada Hari Pendidikan Nasional yang diperingati pada 2 Mei, Presiden
Susilo Bambang Yudhoyono sempat memberikan ucapan selamat kepada para
insan pendidikan.
"Selamat hari Pendidikan Nasional untuk pengajar yang berdedikasi
dalam pendidikan dan anak-anakku yang semangat belajar dan mengharumkan
nama bangsa," kata Presiden dalam akun Twitter @SBYudhoyono pada Jumat.
Dalam sejumlah kesempatan Presiden menyampaikan pemerintah
berkepentingan dan mempunyai kewajiban untuk terus meningkatkan kualitas
pendidikan nasional antara lain dengan mengalokasikan 20 persen
anggaran APBN untuk pendidikan, meningkatkan kualitas dan kesejahteraan
guru.
Pemerintah juga menginginkan peningkatan kemampuan dan daya saing
anak-anak Indonesia di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi
dibandingkan dengan anak-anak dari belahan dunia lainnya.
0 komentar:
Post a Comment
Berilah komentar anda dengan bijak