Monday, August 5, 2013

Puisi: Batu

Ada air bening dan tenang
melukiskan sosokmu
kau tersanjung dibuatnya
Ada terumbu warna warni
membuatmu terlihat sangat anggun
lalu kau merendam diri disana
sejuk rasanya

Ada air bening dan tenang
membungkus tubuhmu
pelan dan pasti ia mulai melilitmu
menggigilkanmu
air itu mulai beriak
membentuk gelombang,
ia keruh, kuning kecokelatan
semakin lama ia berputar
membentuk pusaran hebat

kau tersedot masuk lalu terhempas
hebat oleh gelombang besar pengkhianatan
kau terdampar dipulau batu cadas seorang diri
tanpa teman
tanpa pohon rindang
tempat berlindung
hanya nyanyian sunyi dan sesekali tawa burung nazar yang siap menyantap bangkaimu
kau masih teguh, kokoh dalam luka yang teramat perih

kini kau coba memBATU
boleh jadi kau adalah batu
karena dalam diam kau berontak
karena tak ada yang memungkiri
kalau kau juga bisa memercikkan api
lalu membakar singgasana kerajaan yang mereka duduki dengan sombongnya
tanpa peduli atas lantai dan atap yang kau bangun dengan keringatmu
membakarnya menjadi puing-puing abu tanpa sisa
dan kau berdiri dengan tegar,
kokoh tetap membatu.

Ujung Pojok 529, jelang subuh
Ramadhan 27, 2013
Oleh Subrata Kalape ( Wakil Sekretaris DPK KNPI Kab. Banggai)

Share On:

0 komentar:

Post a Comment

Berilah komentar anda dengan bijak